Tersiar kabar bahwa sebuah
aplikasi Android Terbaru dapat melacak lokasi tanpa sepengetahuan si pengguna. Lokasi itu dapat dilacak karena adanya sensor pada smartphone.
Kabar ini diungkapkan oleh Guevara Noubir, Profesor di College of Computer and Information Science, dan juga rekan-rekannya.
Guevara telah melakukan uji coba aplikasi Android yang telah dikembangkannya, guna untuk mengetahui seberapa besar potensi aplikasi itu untuk dapat melacak lokasi pengguna pada smartphone.
Ia menggunakan algoritma dengan cara memasukkan data dari sebuah sensor pada ponselnya ke dalam peta lokasi jalan di seluruh dunia. Selanjutnya, Guevera mengaplikasikan alogiritma itu ke berbagai simulasi dan juga perjalanan sungguhan.
Dengan begitu akan menghasilkan lima sampel jalur dalam satu perjalanan. Hasilnya, ada potensi bahwa sebesar 50 persen jalur yang dilalui merupakan satu dari lima sampel jalur tersebut.
"Dengan US$ 25 saja, siapapun bisa memasukkan aplikasi ke Google Play Store dengan mudah. Di antara mereka, mungkin ada yang memiliki niat jahat," ujar Guevara Noubir seperti yang dilansir pada Cellular-News, Sabtu (13/8/2016).
Biasanya, setiap aplikasi akan meminta izin terlebih dahulu untuk mengakses informasi pribadi sebelum diunduh. Namun seringkali, kebanyakan pengguna tidak memperhatikan "terms of use agreements". Padahal ini adalah salah satu cara mereka untuk mengakses informasi pribadi pengguna.
Aplikasi Android menjadi lebih rawan terhadap privasi karena mempunyai akses ke sensor di dalam smartphone yang bisa mendeteksi lokasi sampai pergerakan pengguna.
Sensor-sensor ini bisa menyediakan petunjuk apapun mulai dari rute berangkat kerja sampai di mana kamu meletakkan ponsel.
"Dengan itu saya menyimpulkan bahwa sekarang tidak hanya GPS atau WiFi saja untuk melacak posisi. Cukup dengan sensor saja, kamu sudah dapat melacak si pengguna tanpa izin, kamu dapat mengetahui ke mana saja si pengguna pergi sampai lokasi si pengguna tinggal"
Untuk mengukur efektivitas percobaan ini, pengembang melakukan dua tipe percobaan. Mereka mensimulasi perjalanan pada 11 kota di dunia, termasuk Berlin, London, Roma, Boston, dan Atlanta.
Mereka melakukan percobaan dengan menyetir sejauh 1.000 kilometer ke lebih dari 70 rute di Boston, Waltham, dan juga Massachusetts. Pada kedua percobaan, mereka mengukur dan mengumpulkan data yang diperoleh dari perubahan posisi smartphone.
"Artinya, pola perjalanan kamu dapat terdeteksi dari aplikasi Android. Aplikasi ini juga dapat digunakan untuk mendeteksi lokasi dan data pribadi kamu lainnya,"
Mereka menyarankan untuk meng-uninstall aplikasi yang jarang dipakai. Jangan biarkan aplikasi di smartphone kamu berjalan (running) terlalu lama.
Baca Juga LG V20 Dengan Sistem Android 7.0 Nougat Rilis Bulan September